Jumat, 04 Mei 2012

Jakarta Pertamina Taklukkan Juara Bertahan
 
Voli Proliga 
MALANG - Juara bertahan Bank Sumsel Babel takluk atas tim pendatang baru, Jakarta Pertamina, dengan skor 0-3 dalam laga perempat final BSI Proliga 2012 di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (4/5/2012) malam.
Pertamina membuktikan diri bahwa meski berstatus pendatang baru, ternyata mereka tak bisa dianggap remeh. Terbukti, mereka berhasil meraih kemenangan tiga set langsung 25-20, 25-23, 25-22.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Sucipto, Asisten Pelatih Pertamina mengatakan, mereka beruntung bisa menang karena kekuatan tim berimbang. "Kekuatannya sebenarnya sama. Hanya Pertamina dapat keberuntungan saja," katanya.
Sementara itu, menurut kapten Pertamina, Didik Irwadi, tim harus tambah semangat. "Untuk menghadapi tim berikutnya, kami harus lebih semangat lagi. Tak ada saling menyalahkan. Harus saling mengerti antarpemain," katanya.
Duel ini juga menjadi reuni Mashudi, pelatih baru Bank Sumsel Babel. Pasalnya, dia sempat membesut Pertamina sebelum berlabuh di tim baru tersebut, dan untuk turnamen ini pun, nama Mashudi masih tercatat sebagai pelatih Pertamina. Mashudi berharap, Pertamina ikhlas melepas dirinya menjadi pelatih Bank Sumsel.
"Saya berharap pertamina tidak ngandoli saya lagi. Saya sudah mundur karena kondisi sakit saat itu. Setelah saya sembuh, tidak ada salahnya kalau saya pindah," ujar Mashudi yang mengakui, Pertamina memang lebih siap dari tim Bank Sumsel.
Namun, saat mengungkapkan agar Pertamina tidak menggandoli dirinya jadi pelatih, Mashudi juga mempertegas kondisinya ketika masih di Pertamina. Selain alasan sakit, Mashudi mengaku mundur dari Pertamina karena gajinya dikurangi.
"Gajian pertama tak ada masalah. Setelah itu dikurangi semua. Jadi sah saja kalau saya mundur. Saya tidak mau buka aib terlalu banyak," katanya.
Saat Mashudi menyampaikan semua persoalannya dengan Pertamina, sontak Sucipto dan Didik terlihat emosi. Akhirnya terjadi cekcok, saling menyalahkan antara Didik dan Mashudi. Karena cekcok semakin memanas, Didik dan Sucipto tak mau mendengar "curhat" Mashudi di depan para wartawan.
Tak lama setelah Didik dan Sucipto keluar dari ruang jumpa pers, muncul di ruang jumpa pers manajer tim putri Jakarta TNI AU Kolonel Nelson Noak. Nelson meminta agar Mashudi tetap melanjutkan "curhat"-nya kepada awak media. Ketika itu, cekcok malah semakin memanas. Bahkan nyaris ricuh.
"Saya ingin mendengarkan pengakuan pak Mashudi ke media. Karena tim di Pertamina ada banyak pemain dari TNI AU. Saya tak mau nama TNI AU dijelek-jelekkan," kata Kolonel Nelson saat itu.
Untungnya kejadian cekcok tersebut, bisa diselesaikan oleh pihak panitia Proliga, hingga tak sampai terjadi kericuhan saling pukul.